Salah satu penulisan kuno yang masih ada, dan banyak dipelajari di Indonesia adalah penulisan Aksara Bali. Bentuknya yang unik, dan maknanya yang mendalam membuat banyak milenial yang mempelajari bagaimana cara menulis aksara Bali.
1. Mengenal Huruf Dasar
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenal huruf dasar dalam Aksara Bali ini. Apabila di Bahasa Indonesia, huruf dasarnya seperti A, B, C, D, E, dst. Sementara kalau di Aksara Bali huruf dasarnya ini berbeda.
Huruf dasar dalam Aksara Bali adalah A, Na, Ca, Ra, Ka, Da, Ta, dst nantinya huruf tersebut ditulis dengan Aksara Wianjana (Aksara Bali). Hal penting yang harus diperhatikan adalah penggunaan tanda cecek, dan tanda cecek dua.
2. Mengetahui Huruf Vokal
Apabila di Bahasa Indonesia terdapat huruf vokal, maka di Aksara Bali juga terdapat huruf vokal yang dipelajari. Hampir mirip dengan bahasa Indonesia, hanya saja bedanya di sini huruf vokal Aksara Bali hanya É, I, U, E, O.
Dalam Aksara Bali huruf vokal ini disebut dengan Pengangge Aksara. Penulisan Aksara ini memiliki beberapa peraturan seperti tidak memakai spasi di antara kata, melaikan langsung disambung dengan kata lainnya.
3. Mengetahui Gantungan
Terakhir, pelajar juga wajib mengetahui tentang huruf gantungan. Maksud dari huruf gantungan ini bukanlah huruf yang menggantung, Namun berarti huruf yang digunakan apabila terdapat huruf mati (kosonan) yang berurutan di dalam satu kata ataupun kalimat.
Salah satu contoh kata seperti Sampi, di dalam kata itu terdapat dua huruf konsonan yang berurutan yakni M, dan P di dalam satu kata. Di sini penulis wajib menggunakan huruf gantungan untuk membentuk kata tersebut.
Itulah tadi beberapa cara menulis aksara Bali yang dapat penulis coba pelajari dengan mudah. Di dalam penulisan ini penting sekali untuk mengetahui tiga hal dasar tersebut supaya dapat membentuk kata dan kalimat yang sesuai.
Baca Juga tentang website eradigitalisasi.com yang membahas tentang dunia tekno dan digital
